Keindahan Alam Bawah Laut Kelas Dunia
Laut Banda, khususnya di sekitar Kepulauan Banda (termasuk Banda Neira, Pulau Hatta, dan Pulau Run), diakui secara internasional sebagai salah satu tujuan diving dan snorkeling terbaik di dunia.
- Terumbu Karang yang Sehat: Perairan Banda memiliki visibilitas yang luar biasa jernih dan dihuni oleh terumbu karang yang sangat beragam dan masih sehat, menjadikannya bagian dari “Coral Triangle” (Segitiga Terumbu Karang).
- Keanekaragaman Hayati: Laut Banda merupakan jalur migrasi penting bagi biota laut besar. Anda dapat menjumpai berbagai spesies ikan tropis, penyu, pari, hingga menjadi jalur migrasi Paus Biru (Blue Whale).
- Lava Flow yang Unik: Salah satu spot menyelam paling terkenal adalah Lava Flow, area di kaki Gunung Api Banda di mana terumbu karang tumbuh subur di atas aliran lava dingin dari letusan tahun 1988, menciptakan formasi karang yang unik dan pertumbuhan yang cepat.
- Gunung Api Banda: Ikon pulau ini, Gunung Api Banda setinggi 656 mdpl, menawarkan pemandangan spektakuler 360 derajat dari puncaknya, melihat pulau-pulau kecil di sekitarnya dan perairan biru yang memukau.
📜 Kekayaan Sejarah “Jalur Rempah”
Kepulauan Banda memegang peranan krusial dalam sejarah dunia karena merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah Pala dan Cengkeh pada masa lampau. Kekayaan ini menjadikannya wilayah yang diperebutkan oleh bangsa Eropa, meninggalkan banyak situs bersejarah:
- Pusat Perdagangan Pala: Pada abad ke-17, pala di Banda memiliki nilai setara dengan emas di Eropa, memicu persaingan sengit antara Portugis, Belanda, dan Inggris.
- Benteng Kolonial: Jejak sejarah kolonial terlihat dari beberapa benteng peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh, seperti Benteng Belgica dan Benteng Nassau. Dari puncak Benteng Belgica, pengunjung dapat menikmati panorama keseluruhan Banda Neira dan Gunung Api.
- Rumah Pengasingan Tokoh Nasional: Banda Neira juga menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan. Tempat ini adalah lokasi pengasingan dua tokoh nasional, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir, pada tahun 1936.
Perpaduan antara keindahan alam yang belum terjamah dan kisah sejarah yang mendalam inilah yang menjadikan Laut Banda dan Kepulauan Banda sebagai destinasi yang benar-benar istimewa di ujung timur Indonesia.